Diklat Pendampingan Belajar Bagi Siswa Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Dasar di Kabupaten Badung

DIKLAT PENDAMPINGAN GURU BERKEBUTUHAN KHUSUS TAHUN 2022 I Gusti Made Dwipayana, SH.,M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Badung, didampingi oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar Ibu Rai Twistyanti Raharja, ST.MT membuka Diklat Pendampingan Guru Berkebutuhan Khusus Tahun 2022. Bertempat di Hotel Griya Agung Mahajaya Jln. Cokroaminoto Denpasar, kegiatan ini berlangsung selama 4 (empat) hari dari tanggal 21 s.d 25 Nopember 2022 yang diikuti oleh guru SD Negeri se- Kabupaten Badung sebanyak 246 orang. Diklat ini sangat penting Karena pendidikan telah menjadi hak bagi semua orang, termasuk bagi orang yang berlatar belakang berbeda, memiliki kemampuan dan minat yang berbeda. Pengakuan akan hak ini telah mendorong lahirnya pendidikan yang terinterigrasi, dimana semua anak mendapatkan kesempatan yang setara/sama untuk bersekolah di lingkungan yang memberikan sebesar mungkin kesempatan untuk berkembang. Pendidikan inklusif hadir dilandasi keyakinan bahwa keterlibatan/partisipasi anak berkebutuhan khusus dalam kegiatan belajar di sekolah bersama – sama anak tanpa kebutuhan khusus akan memudahkan pengembangan potensi mereka. Manfaat pendidikan inklusif juga akan dirasakan oleh pihak lain, seperti anak tanpa kebutuhan khusus, guru dan juga orang tua. Agar dapat mendapatkan manfaat tersebut, sudah pasti semua pihak harus berkontribusi dalam menunjang keberhasilan penyelenggaraan pendidikan inklusif. Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang menghilangkan hambatan bagi siswa yang berkebutuhan khusus untuk belajar bersama dengan anak tanpa kebutuhan kebutuhan khusus (selanjutnya disebut anak regular) sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009, pemerintah menetapkan bahwa semua peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus data mengikuti pembelajaran bersama sama dalam satu lingkungan pendidikan dengan peserta didik lainnya. Pendidikan inklusif mempunyai tujuan untuk memberikan kesempatan yang sama untuk semua anak untuk memperoleh pendidikan sesuai kebutuhan dan kemampuannya dan menciptakan pendidikan yang menghargai perbedaan serta tidak membeda-bedakan peserta didik. Anak berkebutuhan khusus adalah anak- anak yang memiliki keterbatasan dalam kapasitasnya untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari pendidikan yang disebabkan oleh adanya disabilitas fisik, sensori, mental, belajar, maupun kondisi lain, sehingga anak belajar dengan cara yang berbeda dari anak – anak kondisi tersebut.